Kamis, 09 Desember 2010

informasi superhighway

INFORMASI SUPERHIGHWAY

Definisi
Superhighway informasi atau infobahn adalah istilah yang populer digunakan melalui 1990-an untuk mengacu pada sistem komunikasi digital dan jaringan telekomunikasi internet. Dengan kata lain, informasi superhighway merupakan media / jaringan yang luas yang digunakan untuk kecepatan transfer data berupa file, audio, video, dll.
Prasarat Informasi Superhighway
1. Sarana / media
Sarana yang dimaksud adalah jaringan internet. Teknologi komunikasi yang berbasis internet juga bias dimasukkan dalam kategori media Informasi Superhighway
2. Sumber Daya Manusia
Informasi Superhighway hanya bisa diakses / dimanfaatkan oleh tipe masyarakat informasi, yang mempunyai ciri:
a. Masyarakat yang terkena exposure (terpaan) media massa dan komunikasi global.
b. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
c. Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
d. Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem masyarakat global.

Manfaat Informasi Superhighway
a. Kecepatan akses informasi
b. Keuntungan ekonomi yang cukup besar
c. berhubungan dengan individu lain di manapun dengan cepat, meskipun berbeda ruang dan waktu,
d. menjadikannya sebagai wahana penyaluran aspirasi dan ekspresi,
e. mampu mengakses semua hasil kebudayaan, baik itu lokal, nasional maupun internasional
Contoh Kasus
Pemimpin negara Korea Selatan memiliki visi untuk membawa bangsa Korea ke dalam era informasi. Republik Korea Selatan mulai masuk ke dalam era digital tahun 1987 dengan dikeluarkannya National Basic Information System Plan (NBIS) untuk mengembangkan industri komputer. Pada tahun 1994 pemerintah Korea mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan Korean Information Infrastructure (KII) Policy Committee yang bertugas untuk menyiapkan infrastruktur ekonomi. Komite ini dikepalai oleh Perdana Menteri dan dijalankan oleh Mentri Perencanaan Ekonomi dengan bantuan official dari 20 kementrian. Komite ini memiliki empat fungsi khusus yaitu :
• Mengkoordinasikan kebijakan KII dan melakukan pendampingan dalam mengimplementasikan visiKII.
• Membangun master plan KII dan mengatur pendanaan implementasi.
• Melakukan evaluasi teknologi pada yang dilakukan oleh KII.
• Mereview legislasi dan regulasi yang terkait dengan masyarakat informasi.
CYBER KOREA 21 (1999-2002)
Menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin mengglobal, pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan Basic Plan for Expediting Information Age and established “Cyber Korea 21. Tujuan utama pembentukan Cyber Korea 21 adalah sebagai berikut :
• Upgrading jaringan telekomunikasi, penggunaan serat optik, cable modem, wireless local loop dan komunikasi satelit yang bertujuan untuk mempercepat layanan komunikasi bagi seluruh rakya Korea. Proyek ini menelan anggaran sampai dengan 8,67 juta dollar Amerika
• Meningkatkan literasi teknologi informasi dengan program pendidikan menggunakan komputer, dimulai dari literasi dasar sampai dengan tingkat pakar. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan semua sekolah di Korea ke internet.
• Membuat revisi terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual, perpajakan, enkripsi dan kerangka legal untuk mendukung e-Commerce. Proyek ini juga mencakup penggunaan hukum tandatangan elektronis yang memungkinkan terjadinya transaksi elektronis dan sirkulasi dokumen
• Pembuatan layanan elektronis umum dan kiosk pada tempat-tempat umum yang memungkinkan penduduk Korea dapat terhubung ke dalam jaringan.
• Meningkatkan intensitas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi industri perangkat lunak dan multimedia content.
• Mempromosikan kolaborasi internasional dalam bentuk riset dan pengembangan teknologi informasi
E-KOREA VISION 2006
Berdasarkan kedua proyek yang sudah disebutkan di atas, pemerintah Korea Selatan kemudian meluncurkan proyek tahap ketiga dalam bentuk Master-plan pada April 1992. Visi dari e-Korea 2006 adalah memfokuskan diri pada peningkatan kualitatif seperti peningkatan produktivitas melalaui reformasi legal dan institusional. Setelah tercapainya peningkatan kuantitatif penggunaan internet, pemerintah Korea menginginkan terhajadinya peningkatan kualitatif dalam bentuk inovasi proses bisnis. Untuk meningkatkan berkembangnya industri baru, pemerintah Korea memfokuskan pada upgrading infrastruktur informasi, mensponsori riset, pengembangan termasuk mengembangkan sumber daya manusia. Perencanaan tersebut juga mencakup pengembangan informasi untuk semua industri dan meningkatkan produktivitas sampai ke tingkat negara industri G7. Target tersebut direncanakan meningkat 30 persen dari seluruh total transaksi pada industri utama dan 25 persen untuk industri lainnya yang dapat bekerja secara online padatahun 2006


G4C – Single Window e-Government (www.egov.go.kr)
Pada November 2002 pemerintah Korea mengeluarkan website e-service, yang berisikan 400 layanan publik. Diantara layanan yang disediakan misalnya pengurusan pajak, aplikasi untuk menjual properti dan sebagainya. Untuk mengurangi pengisian dokumen secara berulang-ulang, sistem yang dibuat dapat berbagi informasi antar agensi pemerintahan.

Social Insurance Service Portal (www.4insure.or.kr)
Sistem ini terhubung ke empat asuransi sosial utama (unemployment, health, industrial disaster dan pension). Sistem yang terintegrasi memudahkan pengguna untuk dapat mmelakukan registrasi, mengajukan permohonan dan sebagainya melalui satu aplikasi. Pencarian informasi dan pembayaran juga dapat dilakukan secara online

The Government Superhighway Network
Government Superhighway Network (GSN) digunakan untuk menghubungkan tiga kompleks pemerintahan dalam radius 160 km dan mencakup hampir semua departemen dan administrasi. Beberapa kantor pemerintah kecil akan terhubung secara remote dengan menggunakan fasilitas via satelit

PC for Public Servants
Korea memiliki kurang lebih 800.000 personel yang bekerja pada layanan sipil (diluar personel militer) yang 73.000 diantaranya merupakan pekerja kantoran. Komputer personal merupakan kebutuhan utama yang digunakan oleh pekerja kantoran tersebut sampai dengan 86 persen. Semua komputer personal terhubung ke internet dan email merupakan aplikasi yang digunakan oleh pekerja kantoran sampai dengan 91 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar